Jumat, 06 April 2018

[REVIEW] Face Yourself: Tentang Don’t Leave Me dan Lagu Let Go – BTS



Hi everyone.

Sekarang udah H+2 rilis faceyourself ya, dan orang-orang udah heboh dengan Euphoria. Tapi gue mau review dulu lagu baru yang ada di album Jepang BTS Face Yourself soalnya gue pribadi sangat antusias tiap kali album Jepang mereka keluar.

Fakta 1: BTS sama sekali gak mention album face yourself mereka ini di akun pribadinya, baik itu tweet, retweet atau bahkan foto, tapi tau? Album ini terjual 220K copy dalam waktu dua hari, dan menempati nomor 1 Itunes dan Oricon. Kesimpulannya adalah, tanpa BTS promosi pun, lagu mereka udah menunjukkan kualitasnya sendiri.

Fakta 2: Don’t Leave Me adalah lagu BTS pertama yang digunakan dalam soundtrack dorama “Drama Jepang” judulnya Signal. Well, Signal sendiri adalah remake dari K-drama dengan judul yang sama, menceritakan tentang seorang detektif yang bisa menyelesaikan kasus dengan petunjuk-petunjuk yang melewati ruang dan waktu. Gue pribadi baru nonton yang versi Korea nya sih, dan versi Jepang nya pasti bakal lebih seru, tapi keduanya sangat gue rekomendasikan lah, karena drama Signal emang salahsatu drama yang banyak dapet penghargaan di tahun 2016 kemarin.

Fakta 3: Mungkin kalian baru gabung dengan fandom? Gue sarankan dengerin juga lagu-lagu Jepang BTS yang lain kayak Crystal Snow, Wishing on A Star, Good Day, For You, dan lagu-lagu lain yang ada di album Wake Up karena kalo menurut gue mereka punya rasa dan ciri khas yang sama. Menenangkan~

Tentang Don’t Leave Me

Lagu ini udah ada preview nya sebelum rilis tanggal 4 kemarin. Dan H-1 rilis, banyak akun yang udah leake lagu ini versi full nya. Oke! Lagu Jepang emang suka bocor gitu sebelum hari rilisnya, persis kayak Crystal Snow waktu itu. Nah, bukan itu sih yang penting. Gue cuman merasa sangat bangga.. gimana ya, tau lah kan lagu ini udah ada preview nya, dan gue setiap hari dengerin preview lagu ini karena emang enak banget lagunya. Pas hari rilis nya, udah kayak agak bosen, tapi pas gue dengerin, ternyata mereka menyajikan hal yang lebih luar biasa dalam keseluruhan lagunya. Dari mulai musiknya, gue suka musik nya, jadi mereka campurin berbagai alat musik yang gak gue ekspektasikan sama sekali, acu terkejoet kan... dan yang paling bikin gue sjbdfvkj adalah verse 2 rapper line, Suga oke lu adalah rapper terbaik se-Korea!

Review lagu LET GO

Ini alasan utama gue posting tulisan di blog.
How do you feel guys? Jimin’s “Stereo” adalah hal paling nyentrik versi 2k18.

Makna dari Let Go sendiri adalah Pergi.

PS: Tergantung kalian mau mengumpamakan pesan lagu ini antara laki-laki ke perempuan atau antara temen ke temen, atau bahkan antara BTS dan lo.

Before we say goodbye, let go. But I’m lost in the maze of my heart. From stereo to mono. That’s how the path splits.

Sebelum kita saling mengatakan “selamat tinggal”, pergilah. Tapi aku tersesat dalam jaringan di hatiku. Dari stereo ke mono. Begitulah takdir ini terpisah.

Jungkook dan Jimin membuka lagu ini dengan suara lembut mereka, gue be like: pause dulu lagunya, nafas, cari kehidupan, baru lanjut dengerin.

Menurut gue, lagu ini menceritakan tentang seseorang yang terpaksa meninggalkan orang yang dia sayang. Memang “terpaksa” tapi bukan berarti dipaksa. Kesannya kayak “Oke gue pergi, tapi gue gak bakal bilang selamat tinggal dulu”—selamat tinggal adalah kata-kata sederhana yang bisa saja menyakiti perasaan orang lain. Selamat tinggal means lo gak bakal lagi ketemu sama dia dalam waktu yang lama, selamat tinggal means lo harus siap buat hidup sendirian tanpa orang yang lo sayangi itu. Selamat tinggal adalah kata-kata sakral yang boleh diucapkan kalo emang diri lo siap lahir-batin buat mendengarkannya, terlebih dari orang yang lo sayang. Jadi disini, BTS memutuskan buat pergi, tapi nyatanya dia masih tersesat dalam perasaannya sendiri. Jatohnya, “duh gue ketauan nih gak bisa pergi dari dia....” bcs dia kesasarkan dalam hatinya sendiri. You’re not ready to let go Bang...

If my fate is to disappear like this, then this is my last letter. Penned words, written then erased. Feeling for you, so many to let go. Unpuzzle my lego. At a level where it can’t return to it’s original shape. So be it don’t cry. I’mma let you go and fly

Kalau takdirku harus menghilang begini, maka inilah surat terakhirku. Kata-kata yang tertulis, ditulis dan kemudian dihapus. Perasaan untukmu, terlalu besar untuk ditinggalkan. Lego yang tidak tersusun. Sampai pada level dimana itu tidak bisa kembali ke bentuk semula. Jadi begitulah, jangan menangis. Aku akan membiarkanmu pergi dan terbang.

Karena dia udah memutuskan buat pergi, maka diapun membiarkan orang yang dia sayang buat pergi juga, dan terbang. Terbang banyak maknanya ya, bisa aja terbang beneran naik pesawat TT. Tapi, terbang disini menurut gue baik itu BTS ataupun orang yang mereka maksud dalam lagunya, terbang untuk meraih kehidupan yang mereka inginkan masing-masing. Meraih mimpi, dan semacamnya buat kehidupan mereka di masa depan nanti. You know how big perasaan BTS itu? Dia udah sampai pada tahap dimana gak bisa dikembalikan ke bentuk semula. Gue suka banget frasa ini, Namjoon pokoknya selalu keren kalau bikin lirik. Menggambarkan perasaan dengan lego, Joon you are the only one!

Hectic days, keeping myself busy. Distraction filled schedule. But I won’t forget. Burned into the back of my mind like tattoo. We can’t return to those days. If i could, I’d call your bame. No... but I’ll accept your blame. It really is time to say goodbye.

Nah disini, Yoongi menjelaskan lebih detail seperti apa dirinya setelah pergi meninggalkan orang yang dia sayang. Meskipun dia selalu sibuk, hari-harinya penuh dengan jadwal kerja yang gak bisa dia ubah seenak dengkul, dia gak akan lupa sama orang yang dia sayang itu. Even udah pisah, dia sadar gak akan ada hari dimana mereka bisa bersama-sama lagi. Antara BTS dan orang yang dia sayangi udah punya kesibukan masing-masing dalam rangka mencapai mimpi mereka masing-masing. Disini Yoongi kayak sedikit nyesel gitu, liat di “we can’t return to those day”—kita gak bisa kembali ke hari-hari itu... hari-hari dimana mereka bersama, saling berbagi perasaan. “If i could. I’d call your blame”. Fakta kalau dia mengungkapkan... kita gak bisa kembali ke hari-hari saat kita bersama, menyatakan kalau dia emang rindu dengan hari-hari seperti itu, tapi dia sadar kalo emang itu mustahil untuk dilakukan lagi sekarang. Kalaupun bisa, Yoongi siap nerima “disalahin” sama orang yang dia sayang itu. Karena BTS yang pertama memutuskan untuk pergi, dan dia juga yang pertama nyesel, dia yang pertama tau kalau dalam hatinya yang paling dalam, dia gak bisa pisah sama orang yang disayanginya itu. Makannya kalaupun nanti orang yang dia sayang itu menyalahkan BTS, BTS akan menerima itu karena sepenuhnya dia yang salah. Kesannya kayak, sok bisa menanggung, tapi nyatanya mereka masih bohongin perasaan sendiri. It’s really time to say goodbye. Nah, disini, barulah BTS berani buat bener-bener mengatakan “Selamat Tinggal”.

In order to release your hand right now. I gotta let you know that i need you to let go. Hard to say goodbye. But I can’t run. I’m ready to let go.

Untuk meraih tanganmu. Aku akan membiarkanmu tau bahwa aku harus membiarkanmu pergi. Sulit untuk mengatakan “selamat tinggal”. Tapi aku tak bisa menghindar. Aku siap untuk pergi.

“Untuk meraih tanganmu” ini maksudnya di waktu yang akan datang deh. “Untuk bisa terus menggenggam tanganmu selamanya dimasa depan” kurang lebih itu yang gue tangkap. Jadi, BTS harus merelakan orang yang dia sayang buat pergi dulu. Dan BTS sendiri harus siap buat pergi meninggalkan orang itu. Lagu ini tuh jatohnya kayak perpisahan yang tenang demi sebuah kebahagiaan yang abadi di masa depan. Apa gue umpamakan aja lagu ini macem ta’aruf ya? Wkwkwk jadi pacarannya putus aja dulu gitu, entar kalo udah sukses dunia sama agamanya, barulah balikan—langsung deh dipinang dengan bismillah lol.

What have you been up to lately?. Who are you thinking of so far away?. Life without you is really unbelievable. But even so I still gotta go. To the person I loved too much. To the red string that got too entangled in itself. I couldn’t reach you, so I’ll walk a separate path. For that reason I’ll say goodbye.

Apa saja yang sudah kau lakukan belakangan ini? Apa yang kau pikirkan sejauh ini? Hidup tanpamu sangat tidak dapat dipercaya—SERIOUSLY! UNBELIEVABLE KAN SALAH SATU JOKES GARING NYA SEOKJIN—Tapi meskipun begitu, aku harus pergi. Kepada orang yang sangat aku cintai. Kepada senar merah yang terlalu menjeratkan diri sendiri. Aku tidak dapat menggapaimu, jadi aku berjalan sendiri menuju jalanku. Untuk alasan itu, aku akan mengatakan selamat tinggal.

Nah, Hobi kayak kasih alasan yang lebih jelas kenapa mereka harus berpisah disaat perasaan mereka masing saling menyayangi satu sama lain. “I couldn’t reach you” karena gak bisa, makannya  BTS pergi dulu untuk memperbaiki kualitas diri, supaya menjadi orang yang lebih pantas lagi bagi orang yang mereka sayang. Nanti, kalo udah lebih baik. Ayok kita ketemu lagi. Sekarang, kita saling ucapkan selamat tinggal aja dulu.

Pertanyaannya adalah:
Kenapa sih harus berpisah di jalan masing-masing? Kenapa gak jalan bersama aja? Berjalan sendiri, berjuang sendirian itu rasanya sangat berat. Iya kan? Tapi, tidak ada hal yang lebih buruk selain memaksakan apa yang seharusnya tidak dipaksakan. Jalan mereka berbeda, bayangkan aja jalan (tujuan) lo berbeda dengan sahabat lo. Maka, jangan maksain diri, jangan nyamain cita-cita demi persahabatan. Itu bukan cara untuk love yourself. Membahagiakan diri dalam waktu yang singkat kemudian menderita dimasa depan dalam waktu yang lama? Itu bukan love yourself ya.

At first day is like that. Beyond the tears hidden in the rain. I’ll wait for you, let’s start over. So that in the future. I can meet you again with a smile.

Dihari pertama ya seperti itu, air mata yang berlebihan bersembunyi dibalik hujan. Aku menunggumu, ayo cepat mulai dan akhiri. Jadi di masa depan, aku bisa melihatmu lagi dengan senyuman.

Part ini pada intinya menceritakan hari-hari pasca mereka sepakat untuk pergi meraih mimpinya masing-masing. “Let’s start over” kalimat ini mewakili betapa gak kuat nya BTS menanggung rasa kangen akan hari-hari mereka sama orang yang mereka sayangi, makannya pingin cepet-cepet. Cepat memulai, agar cepat juga berakhir. Biar nanti, cepet juga buat saling ketemu lagi setelah sukses.

The color of the sky we saw together. The scent of the path we walked down together. Don’t forget them.

Warna langit yang pernah kita lihat bersama. Bau jalan yang pernah kita lewati bersama. Jangan lupakan itu.

Terakhir, BTS kasih pesan ke orang yang mereka sayang. Intinya, jangan lupakan semua kenangan yang udah mereka lewati. Karena kenyataannya, kenangan adalah kunci perasaan itu sendiri. Selagi ada kenangan dalam ingatan lo, pasti perasaan itu akan tetap tertanam di hati lo. Sedikit apapun kenangan itu, pasti perasaan itu akan selalu ada dalam hati lo. Perasaan yang sama meskipun kalian udah terpisah jauh.

As always, BH dan BTS selalu memberikan karya yang begitu masterpiece untuk kita semua. Jadi, jangan lupa buat terus dukung mereka. Sekecil apapun itu, mention lah, streaming lah, beli albumnya baik fisik atau digital, apapun itu semua berpengaruh buat eksistensi BTS. Oke guys?
Nah, itulah apa yang gue pikirkan tentang lagu Let Go BTS di album Face Yourself. Pada intinya, acu suka lagunya bahkan sebelum tau arti liriknya apaan, acu udah suka bang. Kalo kamu?

Cr lirik: genius lyric

1 komentar:

[REVIEW] Semua Lagu di Album BTS Love Yourself: Tear + Unboxing [Part 2]

Postcard Jimin Yoongi-Jimin Btw, aku dikasih bonus ini ama OS nya. Post Card Jimin sama pict Yoonmin, tau aja dia kalo acu yo...