Senin, 30 April 2018

[REVIEW] Hal-hal Yang Aku Pelajari dari BTS-Burn The Stage: Part 1


Serius! Aku yakin banget ada banyak pelajaran yang temen-temen ambil dari burn the stage. Sekecil atau sebanyak apapun itu, salah satu dari mereka pasti berpengaruh langsung ke kehidupan kalian. So, keep going. Belajar dari kehidupan bangtan, adalah apa yang diinginkan Namjoon dari ARMY.

Disini, aku mau share beberapa higlight dari burn the stage yang menurut aku pesannya itu nyampe banget, terkhusus ke diri aku pribadi. Dengan share ini, aku pinginnya temen-temen yang gak sengaja nyasar kesini juga dapet pesan itu.

Untuk ARMY: Kalian beruntung, karena kalian adalah orang-orang yang selalu dipikirin, dicintain, dikangenin, dikepo-in, di idola-in, di notice sama bangtan. ARMY, kalian adalah orang yang sangat beruntung di dunia ini, karena orang yang berkorban banyak saat mencintai kalian adalah BTS.


Inget episode ini? Jungkook lebih tau dari siapapun tentang kondisi tubuhnya yang gak vit hari itu. Tapi ARMY adalah sugestinya dia. JK jelas-jelas tau bagi ARMY 2,5 jam konser itu gak cukup buat ngobatin rasa kangen mereka selama bertahun-tahun, masalahnya JK gak tau kapan dia bakal balik lagi ke Chile, makannya, dia dobrak rasa sakitnya sendiri, gimanapun kondisinya konser harus tetap berjalan. Demi ARMY! 


Aku liat sisi lain Jimin di episode ini. Jimin selalu butuh orang lain di sampingnya, dia emang sering bilang ke ARMY juga kalo dia paling gak mau sendirian bahkan masalah kamar tidur. Yang aku liat disini, cara Jimin yang langsung bilang ke staff soal kondisi vocal dia yang kacau *menurut dia sendiri* pada hari itu, dia cerita ke staff dengan mata yang berkaca-kaca, hal itu seakan-akan menunjukan betapa kecewanya dia sama dirinya sendiri karena gak menunjukan yang terbaik buat ARMY dan entah kenapa menurut aku kejadian itu nunjukin kalo Jimin still a kids, dia butuh orang dewasa yang bisa dijadikan tempat mengadukan keluhannya.  Hal yang menurut aku bagus adalah, dia gak menahannya sendirian, semua member gak menahan rasa sakit sendirian...


Termasuk Namjoon. “Dia (salah satu staff) gak ada disini, bisa tolong aku gak? Ini sakit sekali”
3 momen di atas cuman sebagian kecil dari pengorbanan BTS buat ARMY. Tapi aku yakin pasti itu udah bikin temen-temen sadar kok kalo BTS memang cinta sama ARMY.

Namjoon: I-ARMY, satu-satunya hal yang berbeda diantara kita hanyalah dinding bahasa. *tapi jika itu antara BTS dan ARMY, perbedaan bahasapun bisa ditaklukan. (PS: Aku lupa Namjoon bilang ini dimana, yang jelas awal tahun 2018an kok).

Aku juga mau lurusin tentang “ARMY”

Dear ARMY: Meskipun kamu bukan orang yang selalu beli album/DVD BTS, nonton konser mereka, beli produk CF mereka, punya fan account dengan followers ribuan, selama kamu cinta sama BTS setulus hati, menjadikan BTS sebagai role model yang bisa merubah hidup kamu, membuat kamu berpikir menjadi lebih dewasa, mensupport mereka secukup yang kamu bisa, bahkan jika itu streaming, voting, mention account resmi mereka aja itu udah cukup buat bikin kamu dipanggil sebagai ARMY. Karna balik lagi, gak ada sesuatu yang lebih buruk dari memaksakan keadaan bahkan sampai menyusahkan orang lain. Pelan tapi pasti, siapa tau kita bisa bergerak jadi ARMY yang lebih baik lagi ke depannya, bahkan bisa sampai susul mereka ke Korea.

Oke itu cuman penegasan aja. As long as behavior kita baik—karna army adalah wajahnya bangtan—kita adalah ARMY nya bangtan. Kalo ada yang suka ungkit-ungkit fandom lain, dan banding-bandingin prestasi Bangtan sama yang lain meskipun bangtan ada diposisi yang paling atas, menurut aku itu gak baik. BTS nya aja gak sombong, kenapa ARMY harus sombong bahkan sampai merendahkan yang lain? Inget perkataan Jin, “Aku percaya bahwa berdiri di atas kebangaan adalah hal yang paling tidak diperlukan ketika menjalani hidup”


Kita denger kata-kata ini keluar dari mulut seorang Seokjin. Aku kayak, “Ada ya orang sebegitu down to earth nya macem dia,” Seokjin tuh even dia ganteng, seriously! ganteng banget apalagi kalo diem lol, pinter—buktinya bisa diterima 2 PTN di Seoul sebelum jadi trainee bighit, anak CEO juga dan gak ada orang yang tahu sampe akhir tahun 2017 kemaren, jago masak, paling jago beradaptasi juga, dan dia gak sok’ meskipun usia dia paling tua as you know di Asia orang yang paling tua adalah yang paling bener dan harus dihormati termasuk di Indonesia ya, tapi dia rendah hati sekali dan ini adalah pelajaran paling utama yang aku ambil dari Seokjin di burn the stage.

Memang apa sih untungnya menjadi sombong? Satu-satunya yang boleh sombong tuh cuman Allah doang. Manusia bisa apa, hidup aja masih dihidupin sama Allah, gak mikir Allah lagi ngetawain tuh kalo kamu nyombongin hal yang menurut kamu wahhh banget padahal bagi Allah tuh cuman secuil selotip kardus.

Jujur ya, selama aku jadi fans nya BTS, banyak temen aku yang menyayangkan. Mereka bilangnya “Ngapain sih urusin hidup mereka, kayak merekanya tau aja sama lo”, “Beli album manfaatnya apa sih? Masih mending beli baju”, “Jangan terlalu suka sama BTS”, “dih lc hp km kayak foto banci” dsb. Tapi hukum alam dimana-mana pasti sama, dalam sesuatu pasti ada plus minusnya tergantung sebijak apa kita mengambil impactnya. Kayak kata Yoongi “Orang kalo udah mandang negatif, ya jadi negatif aja bawaanya, tapi kalo orang mandangnya positif ya positif juga dapetnya” kurang lebih gitu lah, Yoongi ngomong itu di episode 1. Begitujuga aku dan mungkin temen-temen, nge stan BTS ada plus minusnya tergantung dari mau sebanyak apa kita ngambil porsi keduanya. Apakah mau berat ke hal-hal yang positif atau negatif. Wasting time! Jujur itu hal negatif yang aku ambil dan masih susah untuk dikendalikan, tapi dibalik wasting time ada banyak pelajaran berharga yang aku ambil dari BTS dan cerita-cerita mereka. Salah satunya ya ini, “Berdiri di atas kebangaan itu tidak perlu!”

Setelah dapet penghargaan di BBMA, Seokjin: “Gini ya, hanya karena kami mendapatkan penghargaan besar seperti ini, kami tidak akan berubah tiba-tiba.”

KIM NAMJOON



“Aku harap kau tau dengan baik sampai dimana batasan dirimu, kemudian, lewati batasan itu setiap harinya. Aku harap kita tidak stuck ditempat yang sama.”

Namjoon itu sering banget menyampaikan pesan tentang “move”, dan ini tuh bener-bener pukulan yang pelan sih tapi langsung bikin bonyok gitu loh. Dia tuh seakan-akan bilang “Jangan diem terus dong! Ayo bangun!” Aku mikirnya suka gini, Namjoon gak mau ARMY lebih banyak dapet impact buruk daripada baik nya ketika nge stand BTS. Bukan nya sok’ tapi justru bagus karna dia ngajakin kita buat berjalan ke tempat yang lebih tinggi lagi. 



“Jika kami terus melakukan pekerjaan ini secara konsisten, keberhasilan otomatis akan mengikuti kami.”

Istiqomah atau konsisten itu hal yang jujur menurut aku paling sulit untuk dilakukan. Kenapa? Karena istiqomah harus diiringin dengan kesabaran. Proses itu gak ada yang sebentar, dan mutlak hukumnya ada yang namanya rintangan dalam proses, pasti ada semacam trial gitu. Trial yang paling cetek tapi susah dikendalikan, menurut aku adalah: males.

Contoh nih ya aku lagi hahaha. Ceritanya mau lebih produktif dari tahun kemaren, padahal sekarang udah semester 6 lagi sibuk-sibuknya ngurusin tugas, tapi karena termotivasi sama banyak hal termasuk BTS, aku kayak menyimpan banyak target. Bayangkan, aku nulis 2 cerita di wattpad dengan konten yang bersebrangan, terus nulis blog, nyoba-nyoba jadi kontributor BaBe juga, terus juga editing video, aku tertarik banget bikin FMV kayak yang dilakuin sama akun youtube jungkzip, hasilnya? Gak ada satupun dari empat hal itu (wp, blog, Babe, youtube) yang aku kuasain bener-bener. Terlebih, dari awal aku udah simpen target readers, pengunjung sama viewersnya. Gila gak sih? Udah fokus nya kebanyakan, malesan jadinya gak istiqomah kan, dan targetnya ketinggian. Jadilah, semuanya terbengkalai. Belum lagi tugas jangan ditanya, revisian proposal belum kelar-kelar sampai sekarang. Hidupnya tuh kayak complicated sama tujuan yang ketinggian, sok kuat, sok bisa menghadapi, makannya RM tuh nyuruh orang buat “mengetahui batasan dan perlahan-lahan melewatinya” lah gue: gak tau batesan dan maen dobrak aja, pinginnya serba spontan tapi usahanya gak istiqomah.

BTS gak naruh tujuan yang tinggi dari awal, bahkan Suga niatnya cuman pengen cari nafkah. Gak ada kebayang jadi famous bahkan seantero dunia kayak gini. Yang mereka lakukan selama ini ya seperti apa yang dikatakan RM sebelumnya, “melewati batasan pelan-pelan” lagian mereka sendiri bilang kalo kita terlalu fokus pada tujuan, kita gak mungkin ada sampai di titik ini, kita hanya fokus pada apa yang ingin kita lakukan dan mengerjakannya lebih baik dan lebih baik lagi dari sebelumnya. Anggaplah ketenaran mereka sekarang ini bonus reward dari kerjakeras mereka yang istiqomah itu. Applous! 


“Aku banyak dengerin lagu-lagu Amerika dan sampai sekarangpun masih menikmatinya. Tapi aku gak mau kita tuh kayak mereka. Aku cuman envy sama pengaruh mereka terhadap dunia.”  

Siapapun member BTS, pasti punya pemikiran yang sama dengan Namjoon. BTS ya BTS gak ada istilah BTS itu penggantinya bigbang atau one direction umpamanya, gak bisa! Gak ada individu yang menggantikan individu lain karena Allah ciptain makhluk itu satu gak ada kw nya. Tiap satu orang itu yakin deh Allah udah takdirkan dia akan dipengaruhi dan mempengaruhi siapa di kehidupannya.

Gini loh, aku salut banget sama Korea Selatan, apalagi sekarang mereka kayak mau damai gitu kan sama Korea Utaranya. Bukan karna aku suka BTS jadi otomatis suka juga sama Koreanya, tapi karna memang faktanya begitu. Akupun tau ini dari salah satu dosen politik, kita, Indonesia sama Korea Selatan itu sama-sama dijajah Jepang dan sama-sama krisis moneter di tahun 97/98, Indonesia sama Korea Selatan sama-sama mengirim para pemudanya untuk belajar di negara-negara Barat pake uang negara. Indonesia dan Korsel itu sama-sama punya utang negara yang gede saat itu, investasi kita sama, tapi hasilnya beda ya? Mungkin ini adalah bibit krisis identitas. Orang korea balik lagi ke negaranya mempraktikan ilmu yang sudah mereka dapat. Sedangkan orang Indonesia, aku gak tau persisnya kayak gimana, faktanya banyak orang-orang keren di Indonesia, tapi pada saat itu menurut salah satu dosen aku juga yang merupakan salah satu pemuda yang dikirim negara buat kuliah di luar negeri *belibet banget bahasanya, hidup di western itu udah enak, jadi untuk apa balik ke Indonesia? Banyak temen-temennya dosen aku ini yang gak balik lagi ke Indonesia dan malah jadi dosen di luar negeri dengan alasan hidupnya lebih terjamin ditambah gaji yang didapat lebih gede. Woahhh, gak ngerti lagi deh orang-orang bisa se-egois itu. Investasi pendidikan Malaysia aja udah keliatan hasilnya sekarang, Indonesia apa kabar nih?

Korsel banyak belajar dari Jepang sih, mereka menutup akses luar ke korsel jadi negara yang lagi kacau itu tetap stabil, maksudnya warga negaranya even berada di tempat yang tidak menguntungkan mereka, tetap mencintai negaranya karena ini adalah negara kita. Makannya orang-orang disana serius deh kayak copy-annya Jepang aja, harus selalu ada mercedez versi Korea, google versi Korea, kereta versi Korea, alat-alat elektronik versi Korea, i-tunes versi Korea dsb versi negaranya sendiri. 

Kalo kata Karl Marx nih ya, kacaunya negara, miskinnya negara, gak ada yang paling bisa disalahin kecuali pemerintahnya. Tapi sebetulnya banyak dampak sih termasuk rasa nasionalis warga negaranya sendiri. Yah, semoga aja kedepannya dengan adanya modernisasi dan globalisasi, anak muda Indonesia bisa banyak ambil pelajaran positifnya dari pada negatifnya. Negatifnya itu jadi keenakan dan gak mau bangun. Mentang-mentang udah ada perusahaan mobil lain misalkan dari Jepang, kita gak mau bikin produk mobil sendiri. Lah, gilak gini banget ya gue ngomong haha efek abis ngerjain tugas politik nih.

Balik lagi ke BTS. Aku sangat salut dengan keteguhan mereka mempertahankan warna yang sudah mereka buat dari awal debut. Tetap dengan konten yang sama, tetap dengan bahasa yang sama, tunggu aja sampai BTS ngeluarin titel lagu pake bahasa inggris, gak akan ada! Karna itu bukan BTS. BTS itu boyband dari Korea Selatan yang bernyanyi dengan menggunakan bahasa ibu mereka. Keep going abang-abang ku!

PS: Karna terlalu panjang, aku bakal lanjutin di Part 2 ya, insyaallah secepatnya karena minggu depan juga aku free dikarenakan pada degem lagi SBMPTN di kampus-kampus. Fighting para penerus bangsaku!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

[REVIEW] Semua Lagu di Album BTS Love Yourself: Tear + Unboxing [Part 2]

Postcard Jimin Yoongi-Jimin Btw, aku dikasih bonus ini ama OS nya. Post Card Jimin sama pict Yoonmin, tau aja dia kalo acu yo...